Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Pages

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Breaking News:

latest

Opini: Strategi Manajemen Dakwah dalam Social Distance

Penulis: Syamsul Rizal (Mahasiswa Manajemen Dakwah) Himbauan pemerintah dan para pakar ulama menyebutkan agar kita menghindari ruang pub...

Penulis: Syamsul Rizal (Mahasiswa Manajemen Dakwah)
Himbauan pemerintah dan para pakar ulama menyebutkan agar kita menghindari ruang publik serta pertemuan yang melibatkan banyak orang (social distance) untuk beberapa waktu ke depan ternyata disalahpahami oleh beberapa pihak, khususnya di kalangan umat Islam. Padahal tujuan dari himbauan itu sungguh sederhana, yaitu dapat meminimalisir kita dari persebaran virus Corona (covid 19).

Di tengah-tengah merambahnya virus Corona banyak kontroversi yang kita dapat. Seperti halnya banyak narasi narasi yang ditemui seperti, mari tetap memakmurkan masjid karena virus Corona adalah siasat setan menjauhkan umat Islam dari masjid atau virus korona adalah senjata biologis yang dimaksud untuk menghancurkan manusia khususnya umat Islam. Narasi tersebut banyak ditemui di media sosial dan banyak lagi ungkapan lain tetapi maksudnya tetap sama. Tapi sadarkah kita yang kita lawan ini adalah makhluk yang tidak bisa dilihat dengan mata oleh karenanya jika terkena virus itu maka tubuh kita kan sakit dan ujung-ujungnya akan meninggal. Bukankah pemerintah dan pakar ulama sangat memerintahkan kita untuk menghindarinya.

Kita pahami betul bahwa masjid pusat berkumpulnya umat Islam, hanya saja dengan orang datang ke masjid potensi penyebaran virus Corona akan makin melebar peluangnya. Jika persebarannya melebar maka banyak dari kalangan muslim yang berpotensi terkena virus itu.

Dalam manajemen dakwah teori POAC adalah teori yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yaitu:

Planning perencanaan)
Perencanaan awal bagaimana kita menghadapi kontroversi di kalangan umat Islam karena virus Corona, yaitu dengan memberikan pengetahuan bahwa virus ini bukanlah sembarangan virus tapi dapat menyebabkan penyakit apalagi virus ini tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.

Organising (pengorganisasian)
Ketika perencanaan sudah selesai pembagian kelompok yang sangat penting sehingga bagaimana kita membagi pekerjaan kepada pihak pihak yang berwenang. Kemudian membagi kelompok-kelompok tertentu untuk mengambil langkah-langkah atau pekerjaan seperti menghimbau masyarakat tentang bahayanya virus ini, serta terus menghimbau masyarakat agar tetap bertahan di rumah sampai virus ini reda.

Actuating (pergerakan)
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti apabila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Bagaimana agar sumber daya yang ada dapat bekerja dengan semestinya agar menghimbau kepada masyarakat agar tetap melaksanakan social distance dan memberikan pengertian kepada masyarakat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Controlling (pengawasan, pengendalian)
Di sini puncak dari apa yang telah kita lakukan itu perencanaan pengorganisasian dan actuating yaitu bagaimana kita melakukan pengendalian atau pengawasan kembali tentang kinerja yang telah dilakukan apakah sesuai dengan perencanaan yang telah di konsep dari awal.

Dengan adanya fungsi manajemen ini kita bisa mengatasi beberapa kontroversi yang ada di dalam masyarakat di tengah-tengah pandemi korona karena dengan adanya teori ini yang biasa disebut POAC sehingga keresahan dalam umat Islam tentang kontroversi dan isu isu yang beredar dapat dicegah.

Tidak ada komentar